Membahas Video Kontroversial yang Dibuat Mantan Oshi, Adhisty Zara Ex JKT48

Hai temen-temen! Balik-balik aku malah bahas hal ini, gak papa ya? Hanya mau speak up soal beberapa hal.

Jujur, kejadian ini sudah lewat 2 minggu, dimulai ketika Zara/Pipu, mengupload snapgram di Instagram, yang membuat dunia sosial media gempar. Saya tidak perlu bahas isi snapgramnya apa, karena pasti kalian yang lagi baca ini juga tahu. Dan saya tidak merasa bijak untuk mengupload ulang snapgramnya disini, karena itu hanya akan membuat kesan mengungkit masalah lalu.


Sebelumnya, saya ingin membahas mengapa dulu saya meng-oshikan Zara (atau bagi kalian yang awam, artinya ngefans sama Zara, atau bias di JKT48 untuk bahasa KPopers).


Aku sama sekali tidak pernah mengidolakan seseorang semata-mata hanya karena good looking, karena jujur, semua member JKT48 itu cantik-cantik. Baik yang mantan member maupun masih jadi member. Aku sebagai sesama perempuan sejujurnya juga dimata aku semua perempuan itu punya kespesialan sendiri terhadap fisiknya. Jadi tolong garis bawahi, bahwa jika ada pembahasan disini yang terkesan agak kontra dengan pendapat netizen pada umumnya, yaitu yang kontra sekali dengan snapgram Zara, itu bukan karena Zara good looking.


Bagi kalian yang mengikuti perkembangan JKT48 dari awal, terutama ketika Zara baru masuk generasi 5 atau jaman Zara di push sama pihak JKT48 Operation Team sampai bisa jadi center Tim T, dan disebut sebagai member yang digadang menjadi 'Ace' atau 'wajah JKT48', pasti kalian tahu jelas bahwa Zara memang punya banyak kelebihan yang membuat dia berada di posisi tersebut. Zara masuk ke JKT48 di umur 13, dimana pada umumnya di umur tersebut anak-anak baru lulus SD. Namun, di umurnya yang masih dibilang bahkan baru beranjak remaja, Zara sudah pintar berpublic speaking, tahu sikap ketika berada di panggung, semangat juang yang tinggi, kuat ketika ditubir fans-fans yang tidak terima Zara yang dipush oleh management, sampai skill-skill yang bukan soft skill seperti menari, menyanyi, acting yang patut diacungi jempol. 


Zara adalah satu dari beberapa member di JKT48 yang biasa open mic (atau tidak lipsync), saking stabilnya Zara dalam menari dan bernyanyi yang mana itu susah dan butuh masa training yang lama seperti member-member group KPop yang butuh waktu pelatihan berbulan-bulan maupun lebih dari setahun untuk mencapai kestabilan tersebut. Sementara masa training di JKT48 hanya makan waktu 1-6 bulan, yang mana itu sebentar sekali.


Belum lagi, Zara berhasil memainkan peran di berbagai film yang melibatkan aktor/aktris Indonesia papan atas, seperti Dilan, Keluarga Cemara, Dua Garis Biru, Ratu Ilmu Hitam, Mariposa, dan bahkan terlibat dalam project Bumilangit Cinematic Universe sebagai Virgo, yang mana aktor/aktris yang terlibat dalam BCU sendiri pun sudah tidak perlu diragukan lagi, seperti Joe Taslim, Dian Sastro, dan banyak lagi. Di umur yang sama dengan saya, hanya beda sehari tanggal lahirnya, dia sudah bisa berada selangkah di depan saya.


Jadi, itulah beberapa alasan mengapa dulu saya memilih Zara sebagai salah satu oshi saya, meskipun jujur saja, oshi saya gak cuma Zara, hehe. Tapi ya, dia salah satunya. Maka sekali lagi, jika ada pembahasan disini yang terkesan agak kontra dengan pendapat netizen pada umumnya, yaitu yang kontra sekali dengan snapgram Zara, itu bukan semata-mata karena Zara good looking.


Mengapa saya bahas kelebihan-kelebihannya terlebih dahulu?
Disini saya bukan mengelu-elukan. Hanya memaparkan saja. Karena banyak netizen yang baru tahu Zara setelah kontroversi snapgram kemarin, yang mana jadi banyak sekali orang awam yang asal menilai Zara, seperti : "Artis tanpa talent didukung, cuma karena goodlooking memang!" atau "Bandingin dengan Kekeyi, dia pasti kuat diginiin.", yang mana hal-hal tersebut sangat tidak ada kaitannya dengan kasus ini. Seriously. Sounds so childish, yang mana gak ada kaitannya mendukung orang hanya karena fisik. Mungkin merekanya saja (netizen yang berbicara seperti itu) yang justu berpikir, "Oh, Zara goodlooking, oh, dia tidak. Pantas saja banyak yang dukung Zara, pasti karena dia goodlooking, sungguh netizen pandang fisik!" padahal tanpa mereka sadari, merekalah yang membanding-bandingkan duluan. Buktinya, mereka menilai dan menyatakan yang mana yang good looking dan tidak, dengan berbicara seperti itu, iya kan?

Isi snapgram memang bukan hal yang baik untuk ditiru.
Dari yang saya pelajari sejak kecil, bahwa memang ada batasan-batasan yang boleh maupun tidak boleh dipegang oleh orang yang bukan muhrim, saya tahu bahwa video yang viral tersebut memang iya, memang tidak baik. Saya tidak dapat menilai mengapa mantan oshi saya tersebut bisa berpikir melakukan hal itu, itu urusan dia. Pergaulan? Itu juga urusan dia. Sebagai orang yang cuma mantengin lewat Instragram, Twitter, Youtube, dan platform lainnya, saya tidak bisa berpendapat soal hal pribadi yang mungkin hanya dia dan orang sekitarnya yang tahu. None of my bussiness. Diam sajalah saya soal itu. Namun, ya, saya juga tahu itu tidak baik dan tidak akan saya tiru. Meskipun saya adalah seorang fans. 

"Kalo udah tahu kelakuan dia kayak gitu, kenapa masih jadi seorang fans?"
Disini saya akan berbicara dari sisi saya. Ketika saya menjadi seorang fans terhadap seorang Public Figure, tentu saya tidak akan (dan naudzubillah Ya Allah) sangat memuji-muji orang tersebut. Karena tentu, orang yang saya fans-kan hanyalah orang biasa. Namun, saya sebagai remaja 17 tahun, orang yang hidup di masa dimana sedang senang-senangnya melihat Idol-Idol yang sepantaran dengan saya, pasti saya juga berusaha mencari Public Figure yang sekiranya hal-hal positifnya bisa saya ambil. Punya kekurangan? Attitude yang ini baik, tapi yang itu buruk? Yaudah, gausah digubris. Cukup saya ambil positifnya saja. Dari Zara, saya jujur saja jadi lebih semangat untuk belajar public speaking, yang mana itu salah satu kekurangan terbesar saya. Saya juga jadi lebih terinspirasi untuk tahan banting atas segala omongan orang yang menjatuhkan semangat saya, seperti ketika Zara ditubir fans karena di push sama JKT48 Operation Team. Saya juga sangat terinspirasi dari hal yang diutarakan Kyla (kakaknya Zara, mantan oshi saya juga hehe) bahwa Zara sering banting tulang shooting dari pagi sampai pagi lagi. Saya ambil positifnya. Saya pikir, wah, diumur segitu Zara tahan banget kerja terus? Aku sebagai pelajar biasa juga harus bisa kuat belajar, gak peduli waktu tidur kurang. Aku harus bisa tahan banting, gak boleh malas belajar. Kalau dia saja bisa seperti itu dengan pekerjaan dia dan tuntutan dia, di usia yang sama denganku, kenapa aku enggak?

"Sebagai influencer, harusnya dia gak usah upload!"
"Kan banyak followersnya yang di bawah umur, harusnya dia tahu!"
"Salah sendiri viralin!"
Mari kita kupas kronologi sekilasnya, kronologi penguploadan snapgram tersebut. Setelah terupload selama 42 detik, video tersebut langsung hilang terhapus. Bagi kalian yang pernah mengupload snapgram secara tidak sengaja, pasti tahu 42s itu waktu yang sangat cepat dan terlihat benar-benar seperti keupload tanpa sengaja. Saya pun juga pernah merasakan. "Kan tinggal airplane mode, nanti bisa didelete sebelum terupload!" Ya, tidak semua orang terpikir akan hal itu. Kita tidak pernah tahu. Yang namanya tidak sengaja terupload, pastinya sebelumnya tidak ada niat untuk mengupload. Ya mungkin, kepencet. We will never know. Dan juga, sebenarnya berarti dengan adanya dia yang menghapus, berarti dia memang tidak ingin hal itu viral dan membuat 'adik-adik followersnya yang masih dibawah umur' melihat perbuatannya. Namun ada oknum-oknum yang memviralkan kembali snapgram tersebut. Iya, memang salah, kepencet video yang gak baik. Iya, memang resiko sebagai Public Figure, apapun yang gak sengaja ke upload pasti viral. Tapi serius, itu bukan benar-benar sepenuhnya salah dia. (Disini saya meluruskan pendapat-pendapat orang yang masih berpikir video itu sengaja di upload oleh dia ya, bukan bilang kayak "DIA TUH GAK SALAH!1!1" dengan butanya. Gak, gak gitu. Baca pelan-pelan maksudnya.)

"Kenapa dia member JKT48 tapi kayak gitu sih? Emang JKT48 pada gak bener ya membernya?"
Jadi begini. Zara sama sekali sudah bukan bagian dari JKT48. Iya, judulnya saja disini Ex. Iya, dia sudah mengumumkan kelulusannya di JKT48, atau bahasa untuk orang awamnya, memutuskan untuk keluar. Jadi dia benar-benar sudah lepas nama dari JKT48.

Untuk JKT48 sendiri ada peraturannya. Bagi kalian yang awam mungkin tidak terlalu tahu akan hal ini. JKT48 punya Golden Rules, yakni rules yang benar-benar harus ditaati. Beberapanya seperti tidak boleh sama sekali berpacaran, bersalaman dengan lawan jenis selain dari acara Handshake Festival yang diadakan rutin tiap beberapa bulan, ataupun berfoto dengan lawan jenis selain dari event Two Shoot bersama member. Iya, seketat itu. Jadi tentu kedekatannya dengan lawan jenis sama sekali gak ada sangkut pautnya sama JKT48.

"Kamu sama aja mendukung dia, sama aja dengan mendukung hal yang gak benar! Dan gak patut ditiru!"
"Sama aja kayak mendukung sexual harassment!"
Untuk perbuatannya soal snapgram, saya cuma dapat memaklumi soal 'keupload', bukan isi videonya, karena saya tidak akan terpengaruh juga dengan video tersebut. Toh saya tahu kalau itu hal yang tidak akan saya tiru. Dan tentu, saya tidak mendukung sexual harassment. Sama sekali tidak. Namun lebih ke, saya mendukung dia untuk berubah menjadi lebih baik, dan tetap semangat berkarya dan terlibat dalam film-film besar (karena kemampuan actingnya yang benar-benar keren bagi saya dan sekian banyak orang lainnya), bukan ngehate tiada ujung, bukan juga mengidolakan dengan butanya tanpa tau yang mana yang bisa disaring maupun tidak. 

Dan bagaimanapun juga, Zara seumuran dengan saya. Jadi saya tahu betul, diumur segini banyak hal yang ingin dicoba agar tahu bagaimana rasanya. Mungkin memang masanya. Saya sudah melewati masa itu entah kenapa. Makanya saya sekarang jadi lebih bijak soal ini. Dan juga, Zara ketika di JKT48 banyak dikekang dengan Golden Rules. Gak usah bandingin sama ex member lain, semua punya proses bertumbuh mereka masing-masing. Jika diumur 13-16 saya berada di JKT48 dengan peraturan seketat itu, mungkin saya bisa keluar cepat, karena diumur segitu saya ingat sangat itulah masa-masa saya bergaul dengan berbagai teman baik cewek maupun cowok dengan bebasnya. Tidak semudah itu memang dikekang dengan peraturan yang benar-benar seketat itu. Namun setiap orang diingatkan oleh Allah dengan cara yang berbeda. 

Dulu di umur segitu, ketika SMP, saya berteman dengan lawan jenis kadang lupa batas, deket banget, gatau jarak. Namun sejak saya bersekolah di SMA saya yang sekarang, lalu saya dipertemukan Allah sama sahabat-sahabat cewek yang baik dan lebih menjaga dirinya, belum lagi saya jadi ikut organisasi Rohani Islam di sekolah saya, saya jadi teringat akan masa-masa SMP saya yang jauh lebih bebas, dan jadi introspeksi diri akan batasan-batasan yang ada. 

'Oh, seharusnya dulu aku gak kayak gitu ya..' pikirku. Ya, itulah salah satu cara-Nya mengingatkan saya akan pentingnya menjaga diri. Mungkin dengan adanya kejadian viralnya video tersebut, mantan oshi saya jadi lebih berhati-hati dalam bertindak. Mungkin itulah hikmahnya adanya kejadian yang marak kemarin. Aku percaya, setiap orang di dunia ini bisa berubah menjadi lebih baik.

Mungkin sekian pembahasan dari saya, kalau kalian ada yang tidak sependapat dengan saya itu hak kalian. Tapi karena memang mengenai kasus ini bener-bener ada yang pro dan ada yang kontra.

Terima kasih banyak buat temen-temen yang udah mau baca sampai akhir dan menghargai pembahasan saya!

Tidak ada komentar:

Welcome

Welcome
Diberdayakan oleh Blogger.